Senin, 04 Juni 2012

Bangun Terlalu Pagi Menyebabkan Kegemukan

Apakah anda mengalami social jet lag? Jika anda memerlukan alarm untuk bangun pagi, kemungkinan anda juga mengalaminya. Istilah yang diciptakan oleh Till Roenneberg, seorang chronobiologist Universitas Ludwig-Maximilians di Munich, mengacu pada apa yang terjadi ketika jam tubuh internal ingin anda tetap tidur tapi jam sosial eksternal ingin anda bangun. Bangun menggunakan alarm sepanjang minggu dan begadang di akhir pekan, seperti mengirim jam tubuh kita ke barat dan menyeretnya kembali ke timur di Senin pagi. Hasilnya, kata Roenneberg, adalah bahwa "ada orang yang terjebak dalam siklus kurang tidur dan tidur berlebihan, hampir tidak pernah mendapat tidur malam yang normal sama sekali."

Masalahnya adalah bahwa ini semakin menjelaskan kebanyakan dari kita. Jika aturan mayoritas diterapkan untuk masyarakat, dan kita tidak mengejar ekonomi global, kebanyakan orang dengan senang hati tidur antara jam 12 - 1 pagi, dan bangun antara jam 8 - 9 pagi. Sebaliknya, "85 persen dari kita membutuhkan alarm untuk bangun pagi," kata Roenneberg, dengan hasil "dua pertiga dari orang normal menderita satu jam atau lebih dari social jet lag, 16 persen 2 jam, dan pekerja shift lebih banyak lagi.

Kerja shift merupakan yang paling buruk. Orfeo Buxton, seorang peneliti tidur di Universitas Medical School Harvard, baru-baru ini memimpin penelitian pertama pada manusia di mana tidur yang terganggu selama beberapa minggu untuk mensimulasikan efek dari kerja shift. Hasilnya adalah gangguan metabolisme: kadar glukosa meningkat, dari waktu ke waktu, memicu diabetes, sementara pengeluaran energi merosotk ke titik dimana subyek akan bertambah 13 pon dalam setahun.

Dan bukti bahwa social jet lag mungkin jadi faktor utama menyebabkan obesitas: Tim Roenneberg baru saja menerbitkan sebuah analisis dari ribuan catatan tidur, yang menemukan peningkatan 33 persen dalam obesitas untuk setiap social jet lag. Kurang tidur, kata Buxton sebagai pemicu yang "membuat orang lebih memilih makanan olahan juga buah dan sayuran mengandung banyak gula, sementara mereka kekurangan energi untuk berolah raga.

Tahun ini akan menjadi tahun penting bagi penelitian tidur, kedua peneliti mengatakan, sulit tidur sebagai revolusi fisiologis yang harus kita perjuangkan kembali."Kita harus patahkan pepatah lama yang mengatakan burung yang bangun lebih pagi yang mendapatkan cacing, "kata Roenneberg.

"Di negara maju, " kata Buxton, "kita menyerahkan diri kita untuk eksperimen raksasa tak alami di hadapan kelimpahan makanan."Dan sekarang, katanya, tampak seolah-olah "semua orang berubah menjadi kumpulan lemak babi."


Sumber: http://www.thedailybeast.com/newsweek/2012/05/27/waking-up-early-is-making-us-fat.html

Protected by Copyscape Duplicate Content Tool