Jumat, 01 Juni 2012

Apakah Anda Sering Merasakan Kantuk? Inilah Alasannya

Laju kehidupan modern memaksa kita untuk mengabaikan hal yang paling kuat dari otak kita - jam tubuh. Lalu apa akibatnya?

Oleh William Leith, 31 Mei 2012

Di dalam kepala anda, terletak di suatu tempat antara mata, ada sepotong kecil jaringan otak yang terdiri dari sekitar 20.000 sel. Jika otak seukuran Negara Inggris, jam tubuh atau Suprachiastic Nucleus (SCN) seukuran sebuah desa kecil di Derbyshire. Tapi jangan biarkan ukuran membodohi anda: ini mekanisme kontrol internal yang misterius... Ia mengatur siklus tidur, hormon, kinerja organ, dan proses kognitif kita.

Professor Till Roenneberg, yang bekerja di Institute of Medical Psychology di Universita Ludwig-Maximilians di Munich, mendedikasikan dirinya untuk mencari tahu bagaimana jam tubuh bekerja. Ia menemukan bahwa jam tubuh bekerja terhadap cahaya matahari. Di buku barunya, Internal Time, Roenneberg menggambarkan eksperimen dimana orang-orang yang terkunci di bunker bawah tanah kekurangan sinar matahari. Jam tubuh mereka rusak, mereka membayangkan bahwa hari-hari yang mereka alami lebih lama dari sebenarnya, mereka tetap terjaga beberapa jam lebih dari biasanya, dan kemudian tidur lama. Yang menarik, orang buta juga memiliki jam tubuh yang berfungsi, karena mata dapat mengirimkan informasi mengenai cahaya ke jam tubuh, sekalipun tidak bisa melihat. Seperti yang ditunjukkan Roenneberg, orang buta sama halnya seperti mereka yang terkunci di bunker bawah tanah.

Tetapi Roenneberg, yang mungkin ahli jam tubuh paling terkemuka di dunia, sangat khawatir dengan hal yang mengerikan yang terjadi pada mereka. Dunia modern membawa mereka pada kerusakan. Faktanya, ia menjelaskan, kita terbagi antara dua jenis jam - jam nyata di dalam otak kita, dan jam yang kita pasang di pergelangan tangan, dinding, saku, dan di samping meja tempat tidur kita. Ini tidak begitu nyata. Roenneberg menyebut mereka "jam sosial". Dan dalam pertempuran keduanya jam palsulah pemenangnya.

Dan tidak hanya itu saja, dunia yang bergantung kepada jam palsu ini merusak mekanisme dari jam nyata, dan menyebabkan kerusakan serius pada umat manusia.

Anda dapat melihat Roenneberg menyajikan kasusnya di internet. Dia seorang Jerman berumur 59 tahun yang berbicara bahasa Inggris dengan presisi teutonik. Dia telah mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari jam tubuh, dan tahu tentang ketepatan semua waktu internal dari bakteri ke manusia. Dia berbicara sangat tepat, seolah-olah pikirannya diatur oleh jam tangan berkualitas tinggi. "Perbedaan antara apa yang jam sosial inginkan dan jam tubuh inginkan", katanya "kita menyebutnya 'social jag'".Ketika anda mengalami social jag, anda menjalani hidup yang permanen di luar waktu. Hal-hal buruk mengikuti. Penderita social jag mempunyai kecenderungan untuk merokok, minum terlalu banyak dan ketergantungan terhadap kafein.

Protected by Copyscape Duplicate Content Tool