Jumat, 08 Juni 2012

4 Strategi Mudah Mengendalikan Stres

Dipublikasikan oleh Dan Buettner di Thrive 6 Juni 2012

Stress seringkali disebut sebagai silent killer dan menyebabkan banyak bahaya, yang seringkali terabaikan efeknya, yang dapat menimbulkan rasa sakit dan ketegangan dalam aktivas harian Anda. Hal ini dapat mempengaruhi pekerjaan Anda, sekolah, pergaulan, hubungan dan bahkan kebiasaan tidur. Hal ini juga dapat mengakibatkan penderitaan fisik dan berwujud menjadi sakit kepala, sakit perut, atau sakit punggung. Stres dapat mengurangi kemampuan sistem imunitas tubuh untuk melawan flu dan penyakit lain yang tubuh normal dapat menangkisnya. Bahkan, Dr. David Danskin dari Kansas State University memperkirakan bahwa 85% dari kunjungan ke dokter penyebabnya adalah karena berkaitan dengan stres. Sangat penting untuk mempelajari bagaimana mengidentifikasi dan mengelola stress secara efektif dalam hidup Anda untuk menambah umur dan menjadi orang yang lebih sehat dan bahagia.

Langkah pertama dalam manajemen stres adalah mengidentifikasi penyebabnya. Hal tersebut mungkin berupa peristiwa besar dalam hidup Anda yang baru saja terjadi. Ganti pekerjaan, pernikahan, kerjaan menumpuk atau bayi baru, semua bisa meningkatkan stres pribadi. Terkadang sebabnya tidak jelas, seperti manajemen waktu yang buruk, khawatir berlebihan, dan penanganan strategi yang tak efektif. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk melawan stres dalam hidup Anda.

Tip 1: Buatlah jurnal stres sehari-hari. Hal ini akan membantu mengidentifikasi seberapa besar stress Anda, potensi pemicu stres, dan cara mengurangi stres dalam hidup Anda. Sediakan 15 menit sehari untuk menggambarkan tiap peristiwa yang menyebabkan Anda menjadi stres dan tiap hal yang emosi hasilkan atau respon tubuh. Seiring waktu, Anda akan dapat mengidentifikasi polanya, yang akan membantu  mengembangkan strategi manajemen yang sehat. Beri label tiap entri dengan tanggal dan waktu serta kata sifat. Bawa jurnal stres anda ketika berkunjung ke dokter jika ingin mendapatkan saran tambahan.

Tip 2: Belajar untuk mengatakan "tidak" ketika terlalu banyak aktivitas dalam skedul Anda. Mengatakan tidak ketika anda sampai pada batas Anda bisa sangat memberdayakan diri Anda. Orang-orang akan menghargai batas kemampuan Anda dan jadi lebih menghargai waktu Anda ketika Anda setuju untuk mengambil suatu bantuan atau tanggung jawab tambahan. Jadilah tegas tap sopan. Berlatihlah mengatakan "tidak" di depan cermin untuk menambah kepercayaan diri.

Tip 3: Minum air. Ini mungkin mengejutkan Anda, akan tetapi menjaga tubuh agar tidak kekurangan cairan akan membantu Anda merasa lebih baik, meningkatkan mood dan memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya. Tubuh Anda menghasilkan hormon, kortisol, dalam merespon stres. Dehidrasi, bahkan pada level serendah 17 oz(hanya lebih dari dua gelas) dapat meningkatkan kortisol dalam tubuh anda.

Tip 4: Perhatikan makan. Selain minum air, perhatikan apa yang Anda makan. Diet serat tinggi dan rendah lemak jenuh memiliki efek positif pada suasana hati secara keseluruhan. Diane M Becker, MPH, ScD direktur Center for Health Promotion di Johns Hopkins School of Medicine, memperingatkan orang-orang menghindari makanan berlemak tinggi, cemilan mengandung glikeming tinggi, yang "bisa membuat anda merasa disfungsi secara fisik setelahnya". Vitamin B, terutama asam folat (folat) dan vitamin B12 dikenal dapat mencegah gangguan mood, termasuk depresi. Vitamin ini terkandung dalam bayam, selada romaine, dada ayam tanpa lemak, daging, ikan, unggas dan produk susu.
Sumber: http://www.psychologytoday.com/blog/thrive/201206/4-easy-stress-management-strategies

Protected by Copyscape Duplicate Content Tool